watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Cerita Sexs
Para Peronda Malam

Karena seringnya pencuri masuk ke perumahan
yang kami tempati, maka warga perumahanku
secara aklamasi menyewa penjaga malam dan
warga boleh boleh saja membantu mereka
malam hari. Memang kebetulan rumah yang
kutempati di tengah perumahan itu tapi dua
rumah di sebelahku belum dihuni sehingga sering
kali keempat rumah itu dibuat sebagai tempat
persembunyian.
Malam itu aku terkena influenza berat karena
kehujanan sepanjang siang.
“Aku masih menyiapkan makanan untuk penjaga
malam, mas….!!”, kata istriku yang berpostur
tubuh mungil dengan tinggi 155 cm, berwajah
menarik seperti bintang Film Mandarin, meskipun
kulitnya agak sawo matang dengan rambut
pendek, sehingga tampak lebih muda dari
usianya yang menginjak 40 tahun.
Malam itu udara sangat panas sehingga dia hanya
memakai daster yang lumayan tipis, sehingga
memperlihatkan bentuk tubuhnya, utamanya
pantat bahenol nya yang empuk itu yang
bergoyang saat berjalan, walaupun perutnya
tidak ramping lagi, karena sudah dua kali
mengandung dan model dasternya berkancing di
depan sehingga payudara biarpun tidak besar,
tapi padat berisi, yang berukuran 34C agak
tersembul dan kedua puting susu nya tampak
menonjol dari balik dasternya karena memang
dia kalau dirumah hanya memakai camisole tipis
saja.
“Sudah pukul sepuluh kok belum datang, ya ..!”,
dia bergumam sendiri karena mengira aku sudah
tertidur. Beberapa saat kemudian kudengar dua
orang bercakap-cakap di luar dan mengetuk pintu
rumah pelan. Istriku yang rebahan di
sampingkupun bangkit dan entah tersadar atau
tidak istriku membetulkan rambutnya dan
memoles bibirnya sehingga bibirnya semakin
merah.
“Lho ????”, gumannya pelan ketika tersadar dia
memoles bibirnya, tapi karena penjaga malam itu
terus mengetuk pintu, dia pun tak jadi
membersihkan bibirnya yang merah
merangsang itu.
“Malam, Bu Yati…!”, terdengar suara seseorang
dan aku mengerti kalau suara itu adalah Pak
Deran dan istriku sudah dikenal oleh dua orang
petugas jaga tersebut karena sering istriku pulang
malam seusai mengajar di kampusnya.
“Masuk dulu Pak Deran..!”, terdengar istriku
mempersilahkan penjaga malam itu masuk,
sementara kudengar bunyi halilintar yang cukup
keras dan hujan tiba-tiba turun dengan derasnya.
“Wah hujan ? saya sama Pak Towadi, Bu Yati..!”
katanya. “Nggak apa-apa,… masuk saja … lagian
hujan deras, pak….!” kata istriku. “Selamat malam,
Bu Yati..!” kudengar Pak Towadi memberi salam
pada istriku. “Sebentar tak buatkan kopi ..!” kata
istriku, kemudian kudengar istriku berjalan
menuju dapur di belakang rumah.
“Di, lihat kamu ngga?!” terdengar suara bisikan
Pak Deran, “Kamu kacau, Ran?!” balasan suara
bisikan Pak Towadi., “Kamu lihat, enggak..?”
suara Pak Deran lagi, “Iya, Ran muncul…., kayak
penghapus ?” kata Pak Towadi, Rupanya mereka
berbisik-bisik mengenai puting susu istriku yang
menonjol di balik dasternya, karena malam itu
istriku hanya mengenakan camisole di balik
dasternya.
“Pantatnya bahenol, lagi….,” lanjut bisikan Pak
Deran, “Hus istri orang itu, Ran..!” kata Pak
Towadi, “Eeh, ini malam Jum’at, kan..? Pas kuat-
kuatnya ilmuku hi hi?!!!” kudengar Pak Deran
tertawa ditahan pelan, “Dicoba aja.., yok…, siapa
tahu Bu Yati mau…!” kata Pak Deran.
Kuingat Pak Towadi orangnya hitam agak tinggi
dengan badan kekar dan Pak Deran orangnya
tambun pendek, keduanya berumur 50 tahunan
lebih, aku bergidik juga mendengar perkataan
mereka mengenai istriku tadi, mereka penduduk
asli daerah itu, terkenal sangat doyan dengan
perempuan, bahkan mereka pernah bercerita saat
aku jaga malam, kalau pernah membuat
pedagang jamu yang bertubuh bahenol, yang
sering keliling dua minggu sekali di daerah tempat
tinggalku, pernah dibuat hampir tak dapat
berjalan karena digilir mereka berdua, dimana
saat itu pedagang jamu itu masih perawan dan
sampai saat bercerita malam itu, pedagang jamu
itu masih sering meminta kepada mereka berdua
untuk menggilirnya, biarpun sekarang sudah
bersuami, katanya tak pernah puas dengan
suaminya yang masih muda, bahkan pedagang
jamu itu pernah meminta mereka berdua datang
ke rumahnya.
“Kalau sudah kena punya kami, pak, ….
Waahhh…perempuan pasti malas dengan
suaminya dan?..suaminya tak berkutik kalau kami
ada, dan membiarkan kami tidur bersama istrinya
dalam satu kamar bersama suaminya”, kata Pak
Deran terkekeh kekeh malam itu.
Kemudian kudengar suara bisikan mereka lagi…..
“Kamu jangan ngaco, Ran. Sudah nanti
kelewatan?!” kata Pak Towadi “Keris pusakaku.. ku
bawa.. Di…. Ini ..he he he ?!” kata Pak Deran,
“kamu jangan, gitu Ran…, orangnya lagian baik…,
kasihan suaminya nanti, pinginnya sama kamu
aja nanti .. !!” suara Pak Kardi lagi. Karena
perasaanku nggak enak akhirnya kuputuskan
untuk keluar dan mereka berdua terlihat kaget
melihatku, tapi Pak Deran yang membawa keris
langsung mencabut kerisnya dan langsung
mengarahkan kerisnya padaku dan tiba-tiba gelap
menyelimutiku.
Kemudian aku terjaga dan kudapati diriku di
tempat tidur kembali, kutoleh pintu kamarku dan
kusen kamar dan lantai pintu kulihat seperti
membara.
“Eeeecch ?….eeeeccchhh. …eeeeecccchhhh …..!!!! ”
kudengar desis istriku dan akupun turun, tubuhku
terasa lemas sehingga aku merangkak mendekati
pintu kamar dan…… seperti terkena listrik beribu
ribu volt saat tanganku memegang kunci
kamarku hingga aku tersengkur makin lemas
seperti karung bersimpuh di depan pintu kamar
yang sedikit terbuka itu.
Aku tak percaya melihat di ruang tamu dari pintu
kamar yang terbuka sedikit itu, kulihat istriku
berdiri di depan Pak Deran yang membawa
selongsong keris sebesar batang kemaluan orang
dewasa lebih besar dari lampu TL 40 watt yang
ujungnya di arahkan kepada istriku yang berdiri,
sedangkan tangan yang satunya seolah
memelintir di ujung lainnya yang berbentuk huruf
U memanjang itu. Kedua tangan Pak Deran kini
memegang pangkal keris yang melengkung itu
dan kedua jarinya memelintir ujung nya dan
kulihat istriku yang berdiri, tubuhnya bergetas
dan kembali mendesis
“Heeeggghhh ?..oooooohhhhhhh. ……
ooooooohhh hhhhh…. ..!!!!!” Pak Deran bukan lagi
seperti memelintir tapi menarik narik kedua ujung
keris berbentuk U itu dan terlihat istriku
membusungkan dadanya seperti kedua puting
susu nya tertarik ke depan. “Mmm
heeeggggh ?..aaaaaaa… .aaaaduuuuuhhhhh
h……!! !!!” istriku mendesis panjang dan Pak Deran
langsung mengulum salah satu ujung U itu dan
…. “Paaak ?.paaakkkk… .jaa…jaaangaaa
annnnn ?.paaakkkkk.. ….!!!!! ” suara desis istriku
memelas dan tangan kanan istriku secara refleks
memegang payudara kanannya, istriku
mendesis-desis kembali….. “Ummmppff?.
Paakkkk….. jaaa….jaaaaang aaaannnn ?
paaaakkkk ?..!!!!” istriku mendesis. Tangan kanan
Pak Deran memelintir ujung satunya dan istriku
pun memegang kedua payudaranya kembali
yang masih terbungkus daster dan camisole nya
itu.
“EEecccchhhhhhhgggg hhhhh ??!!!!!!!” istriku
mendesah lagi saat Pak Deran memutar
selongsong kerisnya sehingga pangkal keris
berbentuk U itu berdiri, sementara jari-jari tangan
kanannya mengelus-elus pinggiran lubang keris
itu dan kulihat pantat bahenol istriku pun bergetar
dengan hebat. Pak Deran semakin cepat
mengelus dan bahkan menggosok lubang keris
itu dan istriku pun mengerang-erang …..
“Paaakk ? paaakkk….suuu. ..suuuuddaaaaahh ?
paaakkk ?jangaaan
diteruuuuskaaaaan ?.eeeecchghghghghghg
h ??.!!!!!”, sementara pantatnya pun bergetar hebat
dan kedua tangan istriku memegang pantat
bahenol nya yang bergetar hebat saat Pak Deran
menjilati lubang keris itu dan pantat bahenol
istriku meliuk liuk tak karuan, kedua tangannya
meramas pantat bahenol nya sendiri yang mulai
maju mundur saat Pak Deran menyedot nyedot
lubang keris itu dan bahkan lidah Pak Deran
menjilati lubang itu dan….. “Mmmppfffhhh
hghghghgghghg ?.” istriku semakin keras
mendesis desis, selangkangan nya terangkat
angkat dan mendekati ujung selongsong keris
ysng tengah disedot sedot dan dijilati lubangnya
oleh Pak Deran.
`Paaaak ? sudddaaaah ngngngngngngng
hhhheeeghghghghgh??!!!” istriku mendesis kedua
matanya tertutup dan selangkangan nya tertarik
ke depan hingga selangkangan nya kini mengesek
ngesek sarung keris itu.
“Suudddaaaaah paaaak jangaaaaan sudaaah
eeeeechghghghg ?.!!!!” istriku terus mendesis
desis. Kemudian Pak Deran menghentikan
aksinya. “Diii… , elus lubang kerisku ?!!!” kata Pak
Deran kepada Pak Towadi yang dari tadi
bengong, sementara di pangkal selangkangan
nya sudah menggelembung menunjukkan
batang kemaluan nya sudah berdiri tegang. Pak
Towadi langsung mengelus lubang keris Pak
Deran dan kembali…. “Eeeeee…..
eeeeee… .eeeeehhhhh. ….eeeecccchhhg
hghghg?..! !!!!” istriku mendesis. “Enak Bu Yati….?”
tanya Pak Deran yang berdiri dihadapannya dan
selangkangan istriku masih menempel di sarung
keris itu. Istriku ngga menjawab, diam saja……
“Ooooo.. kurang enak rupanya?!!!” kata Pak Deran
kemudian…. .. “Jaaa….jaaaangaaa nnnn….. ,
paaakkkk…. ..!!!!” rintih istriku memelas, “Singkap
dastermu, Buuuu……! !!!” perintahnya. “Paaak
…..oooohhhhhh. …jaaa.. ..jaaangaaannn
….paakkkk. …..!!!! ” istriku menghiba. “Ayooo ..
nggak usah malu Buuu…. atau biar dia yang
mencari jalannya sendiri?!” kata Pak Deran.
Seperti diperintah sarung keris itupun menempel
di selangkangan istriku saat Pak Deran
melepasnya dan…. “Paak ….jaaa…jaaangaa
nnnn…paaaakkkk ?.!!!!” desis istriku saat sarung itu
mulai menggosok selangkangannya kembali,
sehingga pantatnya pun bergetar kembali. “Dii ?
malam ini kita nonton dulu ? biar Mbah Gandul
yang nyebokin Bu Yati, malam ini punya dia?lihat
Dii ? Bu Yati menaikkan dasternya ? rupanya dia
sudah kebelet….” Kulihat istriku mendesis-desis
dan mengelinjang, sementara kedua tangannya
memegang pantat nya sendiri dan menarik ke
atas dasternya pelan-pelan, sehingga mulai
tersingkap paha mulusnya.
Semakin lama pantatnya semakin bergetar cepat
dan selangkangannya maju mundur oleh
gosokan sarung keris yang di sebut Pak Deran,
Mbah Gandul itu. Begitu dasternya tersingkap
sampai pangkal pahanya, Mbah Gandul langsung
menyusup ke selangkangan istriku dan …..
“Mmmmmmpppfff ..eeecchhhh ?..bessaaaar ??
oooooohhhhhh. ….!!!” desis panjang istriku.
“Sudah, Di , kita keluar biar Bu Yati malam ini milik
Mbah Gandul?!!!” kata Pa Deran. “Bu Yati, titip
Mbah Gandul yaa, selamat menikmati, besok baru
kami,… Oh… ya…., besok kan ibu pulang
malam?.nggak usah pake BH dan celana dalam ya
kalau pulang, nanti dibungkus dan serahkan ke
saya di pos kalau pulang? biar lebih enak ?he he
he….!!! ” kata Pak Deran sambil meremas
payudara istriku yang berdiri tak berkutik dengan
kedua kakinya yang terkangkang. Merekapun
keluar meninggalkan istriku yang terbengong.
“Mmmpppff ….oooohhhhh. …beee.. ..besaaar ?
aaamaaatttt. …!!!!” rintihnya saat kedua orang itu
telah pergi. Istriku pun berusaha duduk di kursi
panjang dan rupanya dia berusaha menarik
sarung keris itu keluar tapi….. “Mbaaaah
uummppfff oooooohhh…
aaammmmpuuunnn. ..mmmbaaaahhh. …. ?..!!!”
istriku mendesis keras. “ooocch masuukkk ke
daalaaam eeeccchh gilaaa uummpppfff
heeecchhh gilaaa ?uuuccch geliiii aaaccch koook
giniiii rasanyaaaaa uumppppccchh
ennnnaaaaakkkkckccc hhhh??!!!” dan kulihat istriku
mencengkeram erat sandaran kursi dan pantat
nya bergetar keras maju mundur di tempat
duduknya dan goyangan pantatnya semakin
kencang, sementara keringatnya memebanjir dan
nafasnya terengah engah
“Eccchhhghghghg mbaaaaah Gaaanduuull ?.
akuuuu keluaaaaar ?.!!!” istriku mengerang saat
mencapai orgasme malam itu. Tubuhnya
tersungkur miring di kursi panjang dan beberapa
saat kemudian kaki nya terkangkang lebar dan
tubuhnya bertumpu di kedua tangannya melihat
selangkangan nya yang digarap Mbah Gandul
kembali itu. Kembali pantatnya bergoyang
sementara mulutnya mendesis-desis kenikmatan
dan nafasnya memburu keras dan….
“Mbaaah…mmmbbaahh hhh…… ..aaaa…
aaaakkuuuuu. .keee…keeeelua aaar lagiiiii ?.!!!!” dia
mengerang saat mencapai orgasme keduanya
dan pantat nya tersentak-sentak. Kemudian dia
duduk kembali dan berusaha berdiri dan berjalan
menuju kamar, akupun cepat-cepat rebahan di
tempat tidur….
“Mas…maaasss. … bangun,….mass. …!!!!” panggil
istriku “Kamu kelihatanya kok kumal dik, tadi… ku
dengar ribut-ribut diluar…..! !!” “Maas ?!!!!!” kata
istriku tersipu-sipu, sambil memelukku..
Selang seminggu kemudian, kembali Pak Deran
dan Pak Towari mendapat giliran tugas jaga Dan
seperti kebiasaan yang lalu-lalu, mereka pasti akan
mampir kerumahku dengan alasan untuk minum
kopi. Sudah sejak jam 7 malam aku masuk
kekamar, dengan pura-pura badan merasa ngga
enak. Begitulah kira-kira jam 9 malam, terdengar
ketukan pada pintu depan dan terdengar istriku
yang masih nonton TV diruang tamu membuka
pintu depan dan terdengar suara Pa Towari dan
Pak Deran… “Selamat bu Yati…. apa bapak masih
bangun…?” “Ohh…bapak ngga enak badan dan
sudah masuk tidur sejak jam 7 tadi…!!!” terdengar
sahutan istriku….. “Oooo…maaf mengganggu,
tapi saya hanya mampir sebentar untuk
mengambil kopi saja…!!” “Kalau begitu silakan
duduk dulu, saya akan menyediakan kopi
didapur…!” sahut istriku lagi, sambil berjalan
masuk kedalam.
Sesaat kemudian kudengar suara langkah kaki
menyusul istriku kedapur dan… “Bu Yati, nggak
bilang suami ibu kan mengenai kejadian yang
lalu…. ?..!!!” terdengar suara Pak Towadi. Tak
terdengar suara jawaban dari istriku. Tak selang
kemudian terdengar suara ribut-ribut tertahan
dari arah dapur dan……. “Ooooohhhh.. ..jangan.
…Jangaan paak ?!!!!!” terdengar suara menghiba
“Kenapa, Bu Yati…? diam saja bu….ntar juga pasti
enak kok….!!!” suara Pa Towari kembali. “Jangan
pak, ampuun paaak ?.!!!” istriku semakin
menghiba, kayaknya Pak Towadi semakin
mendesaknya, kemudian dengan mengendap-
edapa aku turun dari tempat tidur dan mengintip
dari celah-celah pintu kamar…. dan….terlihat
dengan cepat Pak Towadi melompat dan berdiri
diantara kedua kaki istriku yang terkangkang
lebar, saat istriku akan mengatupkan kedua
kakinya. “Tutup selambunya, Ran…!!!” kata nya ke
Pak Deran, dan Pak Deran langsung menutup
selambu dan pintu rumah. “Ayo?emut kontolku
Bu Yati..” kata Pak Towadi tiba-tiba sambil
mengeluarkan penisnya yang agak kecil lemas
tapi panjang berbintil- bintil seperti buah pace
mendekati mulut istriku.
“Jaaa….jaaangaann nn paaak?.aaampun
paaak ??!!!!” istriku terisak sambil memegang
pergelangan tangan Pak Towadi yang
menyambak rambutnya dan pantat Pak Towadi
maju dan batang kemaluannya yang panjang
berbintil-bintil semakin dekat dengan mulut
istriku. “Lepas rambut saya paaak…!!!” isak istriku
dan Pak Towadi melepas jambakannya dan
istriku membuka mulutnya yang sudah dekat
dengan penis Pak Towadi dan istriku mengulum
penis berbintil Pak Towadi. “Sedot Bu
Yati ?.wwwuhhh Raan Bu Yati pinter nyedot
kontolku ?!!!” kata Pak Towadi ke Pak Deran yang
juga mendekati istriku dan “Sudaaah nanti biar Bu
Yati sendiri…!! !” katanya, aku tak mengerti
maksud kata-kata Pak Deran, kemudian Pak
Towadi mencabut penis berbintilnya dari mulut
istriku dan mendorong istriku untuk duduk
dibangku panjang yang ada di dapur, sementara
dia duduk di kiri istriku, sedang Pak Deran dikanan
istriku. “Bu Yati? gosok punyakmu sendiri ?!!” kata
Pak Deran sambil memegang tangan kanan
istriku ke selangkangan nya sendiri.
“Ayooo ?.!!!” kata Pak Deran lirihdan mulailah
istriku masturbasi menggosok dan mengocok
bibir vaginanya sendiri sampai akhirnya bunyi
kecepak terdengar dari selangkangannya. ..
“Itilmu Bu Yati…!!!” kata Pak Deran dan istriku
mengerang sendiri saat memepermainkan
kelentiitnya. “Paaak ?!!!!’ istriku mendesis “Kenapa,
Bu Yati…?” tanya Pak Towadi “Paaaak ?.!’ istriku
hanya mendesis “Ran Bu Yati mulai naik niih…. ,!!!”
kata Pak Towadi dan Pak Deran pun berdiri dan
menuju pintu dan membukanya dan masuk
kembali memegang tali dan betapa terkejutnya
aku saat Pak Deran menarik Tarzan, kontol
herdernya yang setia, yang selalu menemani
mereka jaga. Istrikupun terkejut sepertiku dan Pak
Deran mengunci pintu kembali dan Pak Towadi
memegang istriku yang akan lari. “Diaam ?”
bentak Pak Towadi “Jangaan paaak ?..” istriku
akan mengatupkan kakinya tapi Pak Deran sudah
berdiri di depan istriku dan menahan kaki istriku
dan Tarzan, langsung menyusup di antara kaki
Pak Deran yang menahan kaki istriku dan
“Aaaaaauuuuwwwwwww. ……Paaaak ?..!!!!”
suara istriku mengerang saat selangkangan nya
yang gundul dijilati Tarzan.
Rupanya si Tarzan sudah terlatih merangsang
wanita karena istriku memegang pinggang Pak
Deran yang berdiri di depan istriku menahan agar
kaki istriku tetap terkangkang lebar “Eeeccch eeh
eeeeeecchchh ?..wwwuuucccggghhh paaaaak
aaaahhcchhchchc ?” istriku mengerang ddan
mendesis keras karena jilatan Tarzan di
selangkangan nya. “Gimana Ibu Yati? Enak Ibu
Yati?” kata Pak Deran terkekeh kekeh “Paaak
ampuuunn adduuuuuuccch aaduuucchh
mmmppfsss paaaakkkkzzzzz ? eeh eeh eeeh eh
eh?.paakk akuuu wwwwwwuucccch
ngngngngngng? ..’ istriku mengerang keras dan
memegang erat pinggang Pak Deran sedangkan
pantat bahenol terangakt angkat saat orgasme
ketiganya malam itu meledak dan Tarzan dengan
ganasnya terus merangsang kelentit, bibir vagina
istriku dan hanya terpaut beberapa menit istriku
mengerang kembali saat mencapai orgasmenya
yang ke empat dan tubuh istriku pun terjatuh di
kursi nafasnya mendengus dengus keringatnya
mengalir deras tetapi Tarzan, si kontol herder itu
terus merangsang istriku dengan jilatan jilatan
mautnya di bibir vagina istriku dan kelentit istriku
dan istriku pun mengejang dan mengerang
kembali saat oergasmenya ke lima meledak.
Tubuh istriku benar benar lunglai dan Pak Deran
membalikkan tubuh istriku yang terkapar di kursi
panjang dan menarik kedua kaki istriku yang
tertelungkup di lantai dan bertumpu di kedua
lututnya sehingga istriku menungging dan Tarzan
rupanya sudah siap dan batang kemaluannnya
yang merah sudah membesar dan menegang
langsung melompat di punggung istriku dan Pak
Towadi mengarahkan batang kemaluan Tarzan ke
liang vagina istriku dan “MMmmppppfffh paaak
jangaaaaan akuuu mnmmmn nn nggaaak
mauuu mmmmppfffff .uuuucccch ucccchhh ?!!!!!”
istriku mengerang saat batang kemaluan Tarzan
menerobos masuk ke liang vagina istriku dan
kulihat begitu cepatnya Tarzan mengenjotkan
pantatnya sehingga istriku tak lagi dapat
mengerang hanya mendesis “wwwhhh
wwwwhhhhhw wwhwhhhwhw ?..!!!!” dan bunyi
kecepak-kecepak di selangkangan istriku semakin
keras “”wwwwhhhhcchh wwwccchhhh
ngngngngng ?.!!!” istriku mengejan saat orgasme
dan terus entah sampai orgasme yang keberapa
hingga tampaknya istriku hampir pingsan.


Adult | GO HOME | Exit
1/1801
U-ON

inc Powered by Xtgem.com